Beton telah menjadi bahan yang sangat diperlukan dalam pembangunan sebuah properti baik rumah, tempat usaha serta bangunan lainnya. Beton biasanya digunakan pada banyak bagian bangunan, mulai dari pondasi, lantai, dinding, atap dak hingga bagian luar ruang seperti tembok pekarangan, lantai dan pijakan taman. Cara pembangunannya juga berbeda-beda sehingga diperlukan pengetahuan yang cukup agar kualitas beton tetap terjaga dan usia pemakaian juga bisa maksimal.
Beton mempunyai berbagai kelebihan termasuk kekuatan dan kemudahan untuk dibentuk sesuai desain dan kebutuhan konstruksi. Beton juga kuat, solid, berat dan memiliki daya tekan yang tinggi sehingga cocok sekali digunakan untuk semua konstruksi bangunan dari yang berukuran kecil seperti rumah, berukuran besar seperti gedung, bahkan untuk pembangunan infrastruktur misalnya jembatan.
Perhatian yang diperlukan tentunya ada pada kekuatan beton. Kadar kekuatan beton ini sangat tergantung pada beberapa hal, termasuk diantaranya adalah proses pencampuran bahan dan pengecoran. Beton yang dibangun sesuai prosedur akan berkualitas baik dan kuat, sehingga bangunan tidak akan mudah retak dan pecah. Pemakaiannya juga bisa tahan lama.
Proses pengecoran beton untuk bagian bangunan yang berada di luar rumah atau outdoor bahkan butuh perhatian lebih. Alasannya karena bagian ini berhadapan langsung dengan terik matahari, hujan, dan kondisi lingkungan. Suhu yang panas, lembab dan zat kimia dari sekitarnya akan mempengaruhi ketahanan beton. Jika dibangun dengan asal-asalan, maka bagian bangunan outdoor ini akan cepat rusak dan tidak tahan lama.
Lalu, bagaimana caranya agar kualitas beton yang digunakan bisa meningkat? Atau setidaknya dapat tetap terjaga dalam berbagai kondisi sehingga tidak cepat lapuk dan rusak?
Pertama, perhatikan proporsi campuran beton, yaitu semen, pasir (agregat halus) dan kerikil (agregat kasar) dan air yang digunakan. Campuran bahan-bahan ini perlu sesuai dengan rasio perbandingannya agar kualitas beton yang dihasilkan baik dan sesuai dengan perencanaan.
Kedua, pastikan volume air yang digunakan untuk mencampur komponen pembentuk beton sesuai. Ketidaksesuaian volume air akan berpengaruh besar pada kualitas beton. Jika kurang air, maka campuran jadi kasar, daya rekat jadi berkurang, dan risiko keropos pun jadi tinggi. Sedangkan kalau kelebihan air, maka campuran jadi lebih encer. Hasilnya, kekuatan dan daya tekan beton jadi berkurang dan tentunya berisiko pada kekuatan bangunan secara keseluruhan.
Ketiga, Anda bisa menambahkan sejenis produk cairan penguat beton. Cairan ini akan mempercepat proses pengerasan dan membuat beton menjadi lebih padat dan kedap air.
Keempat, Anda bisa menggunakan beton pracetak sebagai alternatif. Beton pracetak ini diproduksi di pabrik. Proses produksinya juga memiliki prosedur yang ketat. Keuntungannya adalah kualitas beton yang terkontrol serta waktu pekerjaan konstruksi akan menjadi lebih cepat.
Untuk material pembangunan outdoor, seperti tembok pekarangan, lantai outdoor dan pijakan taman, Anda juga bisa mendapatkan beton pracetak yang mengandung serat chrysotile. Beton berserat chrysotile ini sangat ideal untuk bagian outdoor yang berhadapan langsung dengan kondisi iklim dan cuaca seperti panas matahari dan hujan, serta kondisi lingkungan seperti polusi dan zat kimia.
Kekuatan dan ketahanan sebuah bangunan sangat ditentukan oleh kualitas beton yang digunakan. Bangunan yang baik bisa bertahan selama puluhan tahun. Perawatan secara berkala juga bisa menjaga kekuatannya.
Selain itu, para pekerja bangunan juga perlu dilatih secara teori dan praktek. Bagaimanapun, proses pekerjaan bangunan ada di tangan mereka.