Konsep Open Plan untuk Kesan Ruangan yang Lebih Luas

Konsep Open Plan untuk Kesan Ruangan yang Lebih Luas

Semakin terbatasnya lahan telah membuat harga tanah dan bangunan jadi semakin tinggi, sehingga untuk memiliki hunian yang luas jadi semakin sulit. Karena itu, bermunculanlah rumah-rumah mungil dengan desain yang minimalis dan moderen.

Untuk mensiasati ukuran rumah yang kecil, seringkali rumah tersebut dirancang dengan konsep open plan atau ruang terbuka.

Seperti yang kita ketahui, sekat ruang atau dinding bisa membuat ruang menjadi lebih sempit. Hal inilah yang mendasari konsep open plan, yaitu suatu konsep yang menghilangkan pemakaian sekat pada ruangan dalam bangunan, termasuk rumah dan ruang usaha, seperti kantor. Umumnya, desain open plan menggabungkan beberapa ruangan seperti ruang keluarga, ruang makan dan dapur, sedangkan ruang yang sifatnya privat, seperti kamar tidur, tentu saja tetap memerlukan dinding.

Konsep desain open plan membuat batas ruang menjadi kabur sehingga secara visual jarak pandang mata terhadap ruangan menjadi lebih jauh dan terkesan luas. Namun, walaupun tidak menggunakan dinding sebagai pemisah ruangan, pembagian area atau zona ruang tetap bisa dilakukan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda ikuti.

1. Perabot sebagai pembatas

Tips pertama dalam membagi ruangan adalah menggunakan furnitur atau perabot. Contohnya adalah sofa. Banyak penghuni rumah yang suka memposisikan sofa dengan menempelkannya ke dinding, padahal sofa merupakan salah satu perabot ideal untuk memisahkan ruangan, misalnya antara ruang keluarga dan ruang makan.

2. Menggunakan rak

Selain untuk menyimpan barang dan meletakkan pajangan, rak juga bisa berfungsi sebagai pemisah ruang. Jika raknya rendah, maka secara visual tidak akan menghalangi pandangan. Jika raknya tinggi, maka kisi-kisi atau celah pada rak tetap memungkinkan mata untuk melihat ruangan di sebaliknya. Jadi, Anda tetap mendapatkan kesan ruangan yang luas.

3. Menggunakan partisi

Penggunaan partisi untuk memisahkan ruang perlu diperhatikan. Jangan sampai desain partisinya malah seperti dinding, yaitu mempersempit ruangan. Desain partisi dengan kisi-kisi yang memungkinkan pandangan bebas ke ruang di baliknya sangat penting agar ruangan tetap terasa luas.

4. Perbedaan lantai

Selain menggunakan perabot, Anda juga bisa menciptakan perbedaan lantai untuk mengesankan zona yang berbeda. Ada dua cara yang bisa Anda ikuti.

  1. Membedakan tinggi lantai: Perbedaan ketinggian lantai akan membuat kesan adanya zona ruangan yang berbeda. Saat kita berjalan melalui dua ruangan dengan tinggi lantai berbeda, kita akan mendapatkan kesan seakan-akan memasuki ruangan lain, sedangkan secara visual, rumah tetap terlihat luas.
  2. Membedakan material lantai: Penggunaan material lantai yang berbeda, misalnya kayu dan keramik, bisa menciptakan visualisasi pemisahan zona ruang. Selain material, corak yang berbeda, misalnya penggunaan corak keramik atau marmer yang berbeda juga dapat memberikan fungsi yang sama.

5. Menggunakan karpet

Pada dasarnya, penggunaan karpet memberikan kesan yang hampir sama dengan tips keempat di atas. Perbedaan warna dan corak antara karpet dan lantai akan memberikan kesan zona yang berbeda. Biasanya karpet sering digunakan pada ruang keluarga yaitu di area sofa.

Anda dapat memilih warna karpet yang hampir sama dengan warna dominan ruangan agar perbedaannya tidak terlalu kontras.

6. Menggunakan pemisah kaca

Anda dapat memisahkan ruangan dengan partisi kaca. Sifatnya yang tembus pandang akan membuat ruangan tetap terasa luas meskipun sebenarnya ada pemisahan. Penggunaan kaca sebagai material pemisah ruang banyak digunakan di kantor-kantor.

Nah, apakah rumah Anda juga menerapkan konsep open plan? Apakah material yang Anda gunakan sebagai pemisah ruangan? Atau Anda punya tips selain yang di atas? Share komentar Anda di bawah ya.

Posted in Artikel and tagged , , , , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *