9 Penyebab Keretakan Pada Beton

9 Penyebab Keretakan Pada Beton

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang menyebabkan dinding retak. Sebenarnya, ada banyak kemungkinan penyebab keretakan pada dinding. Keretakan tersebut mungkin hanya masalah estetika yang mudah diperbaiki, tetapi juga bisa menjadi tanda dari masalah yang lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami penyebab keretakan pada dinding yang perlu diwaspadai.

Beton merupakan bahan konstruksi yang kokoh dan tahan lama. Walaupun begitu, tidak jarang kita temui retakan pada beton. Keretakan mungkin saja hanya berpengaruh pada estetika dan mudah diperbaiki, tetapi bisa juga menjadi pertanda adanya masalah yang lebih serius.

Selain itu, jika dibiarkan, keretakan ini bisa mengganggu kekuatan dan keindahan struktur bangunan. Area retakan bisa bertambah luas dan banyak, bahkan dapat menyebabkan beton pecah dan runtuh.

Perbaikannya juga tidak bisa sembarangan. Anda perlu mengetahui penyebabnya terlebih dahulu agar bisa diambil langkah perbaikan yang tepat. Berikut adalah sembilan penyebab umum munculnya keretakan pada beton.



1. Kesalahan Pada Struktur

Salah satu penyebab utama retak pada beton adalah kesalahan dalam perhitungan, desain atau konstruksi struktur sehingga menyebabkan ketidakstabilan beban. Pembagian beban yang tidak merata dapat menyebabkan tekanan berlebih pada satu sisi beton, dan akhirnya menyebabkan retak.

Pondasi perlu dibangun sesuai beban yang akan ditahan. Jenis dan ukurannya perlu disesuaikan dengan tingginya lantai bangunan. Pastikan juga dinding cukup tebal agar bisa menopang beban dari tingkat bangunan di atasnya.

2. Campuran Material Tidak Tepat

Campuran bahan yang tepat sangat penting dalam pembuatan beton. Jika proporsi antara semen, pasir, kerikil, dan air tidak sesuai, beton dapat menjadi rapuh dan rentan terhadap retak.

Selain itu, pemakaian material yang berkualitas rendah juga menjadi penyebab keretakan. Material dengan kualitas rendah mempunyai daya tahan yang buruk terhadap tekanan dan perubahan temperatur sehingga mudah retak.

3. Bekisting Terlalu Cepat Dibongkar

Bekisting adalah cetakan sementara yang dibuat untuk menahan beban sewaktu bahan beton dituang agar dapat dibentuk sesuai kebutuhan. Bekisting belum bisa dibongkar jika bahan beton masih basah.

Membongkar bekisting terlalu cepat dapat menghasilkan beton yang belum cukup kuat untuk menahan beban sendiri. Hal ini dapat menyebabkan keretakan pada permukaan beton.

4. Renovasi Berat

Proses renovasi yang melibatkan pemindahan atau penambahan beban pada struktur bangunan yang sudah ada dapat menyebabkan retak. Contoh dari jenis renovasi ini adalah pemindahan atau penambahan dinding. Perencanaan dan perhitungan yang teliti sangat diperlukan agar beban terbagi merata sehingga bangunan tidak retak serta mencegah kerusakan yang tidak diinginkan.

Jika Anda akan merenovasi bagian luar ruang seperti lantai halaman dan dinding pagar, maka Anda dapat menggunakan produk beton berserat chrysotile. Serat chrysotile dapat mengikat partikel beton sehingga kuat dan tahan terhadap berbagai gangguan seperti cuaca ekstrim, zat kimia, serta kondisi lingkungan lainnya.

5. Kelembaban Berlebihan

Kelembaban yang berlebihan dapat merusak beton, terutama pada daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia. Bukan hanya menyebabkan noda gelap pada dinding, lantai dan langit-langit, beton yang terus-menerus terkena air dapat mengalami keretakan.

Mortar semen cenderung memiliki permeabilitas rendah. Permeabilitas adalah kemampuan dalam meloloskan cairan. Rendahnya permeabilitas pada beton ini menjadi salah satu penyebab keretakan.

6. Penurunan Tanah

Penurunan pada tanah di sekitar bangunan dapat menyebabkan pergeseran dan penurunan struktur bangunan. Hal ini menyebabkan struktur jadi tidak stabil dan pembagian beban jadi tidak merata. Hal ini dapat menyebabkan keretakan, bahkan kerusakan bangunan yang signifikan.

Biasanya penurunan struktur ini terjadi jika bangunan dibangun di atas tanah rawa-rawa atau area reklamasi dengan tanah yang belum padat atau belum matang.

7. Usia Bangunan

Seiring berjalannya waktu, bangunan bisa bertambah rapuh dan semakin rentan terhadap keretakan. Faktor-faktor seperti pengaruh cuaca, beban, dan perubahan lingkungan dapat menyebabkan beton menjadi rapuh.

Untuk mencegah keretakan dan menambah ketahanan bangunan, diperlukan perawatan rutin seperti mengecat, memperbaiki kerusakan awal, atau melakukan renovasi kecil.

8. Akar Tumbuhan

Tumbuhan dapat menambah estetika dan kesejukan bangunan, namun penanaman pohon yang terlalu dekat dengan bangunan dapat menjadi ancaman bagi kekuatan beton. Akar tumbuhan dapat menembus struktur beton sehingga menyebabkan keretakan dan kerusakan.

Selain itu, penanaman tumbuhan menjalar juga perlu dirawat secara berkala. Jika tidak dirawat, tumbuhan menjalar bisa menambah kelembaban beton dan merusak bangunan.

9. Bencana Alam

Bencana alam seperti gempa bumi atau banjir. Struktur yang tidak dirancang dengan baik untuk menahan kekuatan alam dapat mengalami keretakan atau bahkan runtuh.

Getaran dalam bentuk apa pun, seperti gempa bumi dapat menyebabkan retak, bahkan runtuh tergantung dari kekuatannya. Selain itu, banjir juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada beton.

Pada area gempa, struktur dan material bangunan perlu dirancang agar memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap getaran. Setiap keretakan akibat bencana alam perlu diselidiki untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Kesimpulan

Keretakan pada beton dapat menjadi masalah serius yang mempengaruhi kekuatan dan keamanan keseluruhan bangunan. Dengan memahami penyebabnya, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk memastikan kekokohan struktur beton dalam jangka panjang.

Perencanaan, perhitungan, kualitas material dan pencampuran bahan bangunan merupakan bagian yang utama agar bangunan kuat dan tahan lama.

Posted in Artikel and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *